Kartu elektronik PKH (KePKH) semacam ID Card bagi setiap peserta PKH dan berfungsi juga sebagai alat pengakses layanan kesehatan bagi pemilik dan anggota keluarga peserta PKH, sebagaimana kisah berikut :
"... saya nggak punya jamkesmas, saya punyanya ini!", dengan sekujur tubuh yang gemetar karena panik dan kelelahan Ibu Susi Emiliawati menyodorkan kartu elektronik PKH kepada perawat dan dokter yang ada di ruang UGD saat membawa sang buah hati yang sakit dan kejang-kejang.
"... saya nggak punya jamkesmas, saya punyanya ini!", dengan sekujur tubuh yang gemetar karena panik dan kelelahan Ibu Susi Emiliawati menyodorkan kartu elektronik PKH kepada perawat dan dokter yang ada di ruang UGD saat membawa sang buah hati yang sakit dan kejang-kejang.
"Ibu bisa punya kartu ini dari mana?", tanya salah seorang paramedis.
"Saya orang miskin, saya jadi peserta PKH", jawab Ibu Susi masih dalam kepanikan.
"Kartu PKH ini lebih bagus, sudah ibu jangan khawatir tentang kondisi anak ibu", tukas salah seorang dokter yang sepontan menyejukkan hati ibu Susi campur baur dengan rasa haru dan bersyukur karena ia bisa memiliki kartu PKH ...

Saat ini anak-anak ibu Susi sudah pulih, tapi justru tadi malam ibu Susi yang terpaksa dirawat inap di Puskesmas Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu karena terserang muntahber. "Besok, kalau Bapak mau ngurus administrasi pakai kartu elektronik PKH saja", demikian saya sampaikan kepada Pak Khalimi suami dari ibu Susi tadi malam saat besuk di Puskesmas Sukoharjo. Semoga pihak Puskesmas Sukoharjo juga memberi pelayanan yang terbaik bagi mereka masyarakat miskin pengguna kartu elektronik PKH dalam mengakses layanan kesehatan karena sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar